'/> Etika, Moral Dan Adat | Pendidikan Islam

Info Populer 2022

Etika, Moral Dan Adat | Pendidikan Islam

Etika, Moral Dan Adat | Pendidikan Islam
Etika, Moral Dan Adat | Pendidikan Islam

Etika, Moral dan Akhlak

Etika yakni suatu anutan yang berbicara wacana baik dan buruknya yang menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain anutan tenatang kebaikan dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan insan dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Akhlah yakni suatu ilmu yang memilih batas antara yang baik dan buruk, terpuji dan tercela, menyangkut perkataan dan perbuatan insan lahir batin, yang berdasarkan wahyu Tuhan.


Obyek kajian etika yakni mendorng untuk melekukan perubahan sifat hati (kodisi hati) yang kadang bisa baik bisa jelek yang di cerminkan dalam prilaku. Dan jikalau sifat hatinya baik maka yang muncul yaitu etika yang baik (al-akhlaq al-karimah) dan jikalau hatinya busuk maka yang keluar dalam prilakunya yakni etika yang jelek (al-akhlak al-mazumumah), maka insan harus  perlu membedakan mana yang jelek dan yang baik.

Ada 3 macam nafsu yang terdapat didalam diri insan yakni sbb :
  • Nafsu “ syahwaniyyah”, (nafsu ini ada pada insan dan ada pula pada binatang) yakni nafsu yang cenderung kepada kelezatan semisalmakann, minuman, dan saywat jasmaniyyah menyerupai bersenagn-senang dengan perempuan. Dan jikalau nafsu ini tak dikendalikan maka insan tak ada bedanya dengan binatang, dan silkap hidupnya menjadi hedonisme.
  • Nafsu “al-ghadabiyyah”, (ada pada insan dan binatang) yaitu nafsu yang cenderung kepada marah,merusak, ambisi dan senang menguasai dan mengalahkan yang lain. Dan juga nafsu ini ludang kecepeh berpengaruh keberat sebelah nafsu “syahwaniyyah”, dan ludang kecepeh berbahaya bagi pemiliknya jikalau tak terkendalikan. Ia akn cenderung pemarah, sangat,”hiqdu (dengki), tergesa-gesa tidaktenang, serta cepat bertindak untuk menaklukkan mushnya tanpa pertimbngan matang dan rasional.
  • Al-nafsu al-nathiqah, yaitu nafsu yang membedakan insan dengan hewan lain (binatang dan makhluk hidup yang lainnya). Dengan nafsu ini insan bisa berzikir, mengambil hikmah, memahi fenomena alam, dan dengan nafsu ini juga insan menjadi Agung, besar cita-citanya kagum pada dirinya sehingga bersyukur kepada tuhannya. Dan nafsu ini juga sanggup menajdikan insan untuk mebedakan baik- buruknya dan dengan nafsu ini juga insan sanggup mengendalikan keuda nafsu yakni “al-syawaniyya” dan al-gadhabiyyah”.

Moral yakni anutan baik dan jelek yang ukurannya yaitu traidsi yang berlaku di suatu masyarakat. Dan seseorang dianggap bermoral kalau perilaku hidupnya sesuai dengan tradisi yang berlaku di masyarakat daerah ia berada, dan sebaliknya seseorang dianggap tidak bermoral jikalau hidupnya tidak sesuai dengan tradisi yang beralaku di masyarakat tersebut. Dan berdasarkan anutan islam, pada umumnya insan yakni makhluk yang bermoral dan etis dan juga penuh dengan penilaian-penilaian atau norma-norma.

Sedangkan perbadaan dan persamaannya yakni sama-sama pembahas wacana baik-buruknya segala apa yang ada, dan perbedaannya tidak terlalu membahas ludang kecepeh rinci mengenai mana yang ludang kecepeh baik dan mana yang ludang kecepeh jelek tapi, hanya membaha mengenai penilaian-penilaian dan norma yang ada. Sebagai mana di  dalam QS. Al-Ba qarah.’ 183

Artinya :
 “Hai oarng-orang ynag memberikanman, di wajibkan puasa kepada kau menyerupai halnya di wajibkan puasa kepada orang-orang sebelum kamu, biar kau menjadi insan taqwa” (QS. Al-Ba qarah.’ 183)


    Makna taqwa yakni mengakibatkan kita untuk selalu mengingat kepada allah karna dengan mengingat beliau hati kita akan selalu menjadi damai dan merasa nyaman, baik dalam duka maupun senang dan sanggup memmemberikankan pentunjuk kepada kita untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana hal yang buruk.

Tasawuf yakni proses pendekatan diri kepada Tuhan yang Maha Esa (Allah) dengan mencucikan hati (tahfiat al-qalbi). Dan hati yang suci bukan hnya bisa bersahabat dengan yang kuasa malah sanggup melihat yang kuasa (al-ma’ rfiih).

Ada 3 macam pengetahuan berdasarkan Zun Nun al-Misri yakni sbb :
  • Pengetahuan awan yaitu Tuhan satu dengan perantaraan ucapan kalimat sahadat
  • Penegtahuan ulama yaitu Tuhan yaitu berdasarkan kebijaksanaan akal. 
  • Pengetahuan kaum sufi yaitu Tuhan satu dengan perantaraan hati sanubari

Tujuan ahklak yakni aktualisasi ajran Islam itu sendiri. Dan dalam  hal ini tidaklah cukup dengan iktikad seseorang hanya dalam bentuk pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuna. Yang “kaffa” yakni iman, dan amal, dan amal itulah yang di maksud tujuan ahklak.


Ruang lingkup anutan ahklak yakni sbb :

  • ahklak kita terhadap diri sendiri yaitu “al-taubah” (kembali kepada tuhan), “al-muraqabah” (kesadaran diri bahwa yang kuasa mengintai kita), al-muhasabah” (selalu intorpeksi terhadap diri sendiri), dan “al-mujahadah” (terus-menerus mendekati tuhan).
  • Ahklak kita terhadap Allah SWT. Yaitu ahklak terhadap kalam Allah (al-kitab).
  • Ahlak terhadap rasullulah dan 
  • Ahlak terhadap mahluk (sesame manusia) yaitu ahlak terhada terhadap kedua orang tua, ahlak norma dan sopan santun terhadap sesame kerabat, norma dan sopan santun terhadap tetangga, norma dan sopan santun terhadapsesama muslim, norma dan sopan santun kepada orang kafir (non muslim), norma dan sopan santun terhadap hewan dan terakhir norma dan sopan santun terhadap alam dalam arti luas.

Indikator insan yang berahklak yakni insan yang suci dan sehat artinya, sedangkan insan yang tidak berahklak (moral) yakni insan yang kotor dan sakit hatinya.namun seringkali insan tidak sadar kalau hatinya sakit, kalaupun beliau sadar dengan kesakitan hatinya, ia tidak berusaha untuk mengobatinya. Padahal penyakit hati jauh ludang kecepeh berbahaya keberat sebelah penyakit fisik.

Sebab seseorang yang sakit secara fisik jikalau penyakitnya tidak sanggup diobati dan di sembuhkan ujung-ujungnya hanya kematian. Dan kematian tersebut bukanlah tamat segala persolan melainkan pintu yang tiruana orang akan memasukinya, tetapi penyakit hati jikalau tidak disembuhkan maka akan berakhir dengan kecelakaan dialam kelanggeng dan kekalan.
Aktualisasi ahklak dalam kehidupa yakni bersifat universal dan komprehensif, mencangkup aspek-aspek lahir dan batin yaitu melalui ilmu dan amal “mujadah dan riyadah.” implementasi ahklak dan tasawuf, bahwa secara keilmuan tasawuf harus dibedahkan sehingga terperinci substansi kajianya dan sekaligus posisinya dalam anutan Islam. Cara lain yaitu keteladanan merupakan perjuangan yang tidak ringan dan sepele tetapi amat menentukan, memmemberikankan motivasi memmemberikankan hadiah atau sebaliknya menghukum secara psikologis yang tidak kalah pentingnya yakni upaya penciptaan suasana aman oleh tiruana pihak.


Tasawuf yakni proses pendekatan diri pada yang kuasa (Allah) dengan cara mensucikan hati (tahfiat al-qalbi). Hati yang suci bukan hanya bisa bersahabat dengan yang kuasa malah sanggup melihat yang kuasa (Al-Ma’rif) dalam tasawuf disebutkan bahwa yang kuasa mahasucci tidak sanggup didekati keculiati nati yang suci. Sedangkan alasan jikir yakni untuk menenangkan hati dari banyak sekali macam duduk perkara atau cobaan dan juga untuk membukan pikiran kita menjadi kosong dan hanya berpikir pada yang kuasa (Allah) semata untuk mendapat petunjuk dan rahmatnya.

Langka lahir yang harus ditempu untuk membentuk anak yang baik yakni dengan cara yang nrimo dan memmemberikankan pola yang baik dalam pengalan fisih dan tawasuf seakaligus memmemberikankan teladan bagaimana perilaku teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.


Adapun cara mengubah kudang kecepeasaan jelek menurt Ahmad Amin dan Al-Ghajali yakni mencapai ahklak yang baik.

Menurut Al-Ghajali mencakup tiga cara yaitu :
  • Ahklak yang merupakan anugerah dan afeksi Allah yakni orang mempunyai ahklak baik secara almiah (bi al-thabi ‘ah wa alfitrah), seabgai sesuatu  yang di memberikankan Allah kepadanya semenjak ia dilahirkan.
  • Denagan “mujhahadah” (menahan diri) dan
  • Dengan “riyadhah” melatih diri secara spriktual, dan bentuk riyadhah yang di sepakati para sufi, sebagaimanan telah dijelasakan antara lain ialah dengan zikir.

Sedangkan berdasarkan Ahmad Amin mencakup delapan cara  yaitu : 
  •  Menyadari perbuatan buruk, bertekad untuk meninggalkannya
  • Mencari  waktu baik untuk mengubah kudang kecepeasaan itu untuk megujudkan niat dan tekat tiruanla.
  • Menghindarkan diri kepada segala hal yang sanggup mengakibatkan kudang kecepeasaan jelek itu terulang.
  • Berusah untuk tetap berada dalam  keadaan yang baik.
  • Menghindarkan diri dari kudang kecepeasaan jelek dan meninggalkannya dengan sekaligus.
  • Menjaga dan memelihara baik-baik kekuatan penolak dalam jiwa yaitu kekuatan penolak terhadap perbuatan yang jelek yaitu perbuatan yang di pelihara dengan istiqamah, ihklas dan jiwa tenang.
  • Memilih sobat berbaur dan bersama yang baik, alasannya yakni efek itu besar sekali terhadap pembentukaan tabiat eksklusif dan
  • Menyebuhkan diri dengan pekerjaan yang bermanfat.

Ahklak pada lingkungan yakni dengan cara menghargai sesama, saling bersilaturahmi dan memberikanstiqamah dengan sesama muslim dan juga agama lain. Maka akan terbentuklah rasa saling mennghargai dan menghormati satu sama lain.

Semestinya saya berahklak berati saya udah memilik perilaku untuk menghormati arang lain atau sesama, sesuai dengan profesi yang saya miliki kini karna dengan berahklak berati kita udah mendapat kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.

Advertisement

Iklan Sidebar